Profil Desa Pucungkerep
Ketahui informasi secara rinci Desa Pucungkerep mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Pucungkerep, Kaliwiro, Wonosobo. Mengungkap potensi agribisnis durian dan salak pondoh, peran kelembagaan desa, serta denyut kehidupan masyarakat petani di wilayah perbukitan yang strategis.
-
Sentra Agribisnis Unggulan
Dikenal luas sebagai salah satu pusat utama penghasil buah durian lokal berkualitas dan salak pondoh di Kecamatan Kaliwiro, yang menjadi pilar utama perekonomian masyarakat.
-
Ekonomi Berbasis Komunitas Petani
Struktur ekonomi dan sosial desa didominasi oleh aktivitas pertanian, di mana mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani buah dan pekebun kayu dengan semangat kebersamaan yang tinggi.
-
Lokasi Strategis di Jalur Perlintasan
Terletak di jalan utama kecamatan yang membuat aksesibilitasnya tinggi, mempermudah distribusi hasil panen, dan membuka peluang ekonomi di sektor perdagangan dan jasa.
Berada di jalur perlintasan yang menghubungkan pusat Kecamatan Kaliwiro dengan wilayah sekitarnya, Desa Pucungkerep menjelma menjadi etalase agraris yang dinamis di Kabupaten Wonosobo. Desa ini tidak hanya berfungsi sebagai wilayah permukiman, tetapi juga merupakan salah satu sentra penghasil buah-buahan unggulan yang namanya telah dikenal luas. Profil Desa Pucungkerep ialah sebuah narasi tentang bagaimana masyarakat lokal mampu mengoptimalkan anugerah kesuburan tanah untuk membangun pilar ekonomi yang kokoh, menjadikannya sebagai salah satu desa dengan potensi agribisnis yang menjanjikan.
Letak Geografis dan Wilayah Administratif
Desa Pucungkerep merupakan satu dari dua puluh desa dan satu kelurahan yang membentuk Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya terbilang strategis karena dilalui oleh jalan utama kecamatan, menjadikannya mudah diakses dan menjadi titik perlintasan penting bagi aktivitas ekonomi dan sosial warga. Luas wilayah Desa Pucungkerep tercatat sekitar 4,02 km², membentang di atas topografi perbukitan dengan ketinggian yang ideal untuk tumbuhnya tanaman perkebunan.Secara administratif, batas-batas wilayah Desa Pucungkerep yaitu:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Lebak
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Ngadisono dan Desa Lamuk
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Ngasinan
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Kaliwiro dan Desa Medono
Struktur pemerintahan desa didukung oleh pembagian wilayah menjadi beberapa dusun yang mempermudah koordinasi dan pelayanan. Dusun-dusun yang ada di Desa Pucungkerep antara lain Dusun Pucungkerep, Dusun Gumelar, Dusun Sirata, Dusun Sijambe dan Dusun Siwatu. Setiap dusun memiliki karakteristik sosial dan potensi yang saling melengkapi, membentuk satu kesatuan desa yang solid dan terorganisir.
Demografi dan Struktur Sosial Masyarakat
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Wonosobo, jumlah penduduk Desa Pucungkerep tercatat sebanyak 3.012 jiwa. Angka ini terdiri dari 1.523 penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 1.489 penduduk berjenis kelamin perempuan. Dengan luas wilayah 4,02 km², tingkat kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 749 jiwa per kilometer persegi. Angka kepadatan ini menunjukkan konsentrasi permukiman yang cukup padat, seiring dengan aktivitas ekonomi yang terpusat di sepanjang jalur utama dan lahan-lahan produktif.Mayoritas mutlak penduduk Desa Pucungkerep menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dalam arti luas. Profesi sebagai petani, baik sebagai pemilik lahan, penggarap, maupun buruh tani, menjadi tulang punggung utama keluarga. Komunitas masyarakatnya sangat lekat dengan budaya agraris, di mana siklus hidup dan kegiatan sosial seringkali selaras dengan kalender tanam dan panen. Semangat kebersamaan dan gotong royong masih terpelihara dengan baik, menjadi modal sosial yang krusial dalam menghadapi tantangan pertanian serta dalam pelaksanaan program-program pembangunan desa.
Nadi Perekonomian: Agribisnis Durian dan Salak Pondoh
Keistimewaan utama dan penggerak ekonomi paling vital di Desa Pucungkerep ialah sektor agribisnis, khususnya budidaya buah durian dan salak pondoh. Kecamatan Kaliwiro sendiri telah lama dikenal sebagai salah satu lumbung durian berkualitas di Kabupaten Wonosobo, dan Desa Pucungkerep merupakan salah satu kontributor utamanya. Kebun-kebun durian, yang didominasi oleh varietas lokal, tersebar di hampir seluruh penjuru desa. Saat musim panen tiba, desa ini berubah menjadi pusat perdagangan durian yang ramai, menarik pedagang dan pembeli dari berbagai daerah.Selain durian, salak pondoh juga menjadi komoditas andalan yang memberikan pendapatan signifikan bagi para petani. Kualitas salak dari wilayah ini dikenal memiliki rasa manis yang khas dan tekstur yang renyah, membuatnya sangat diminati pasar. Budidaya salak pondoh menjadi alternatif penting yang menjaga stabilitas pendapatan petani di luar musim panen durian. Kombinasi kedua komoditas buah unggulan ini menjadikan struktur ekonomi desa lebih resilient dan tidak bergantung pada satu jenis tanaman saja. Aktivitas ekonomi ini tidak hanya berhenti di tingkat budidaya, tetapi juga menciptakan rantai ekonomi turunan, seperti tumbuhnya pedagang pengumpul, jasa transportasi, dan warung-warung di sepanjang jalan.
Diversifikasi Pertanian dan Potensi Lainnya
Meskipun durian dan salak menjadi primadona, masyarakat Desa Pucungkerep juga melakukan diversifikasi pertanian untuk menjaga ketahanan pangan dan ekonomi. Di lahan-lahan yang tersedia, para petani turut menanam tanaman pangan seperti singkong dan jagung. Lebih dari itu, sektor perkebunan kayu rakyat juga berkembang pesat sebagai bentuk investasi jangka panjang. Tanaman seperti sengon (albasia) banyak dibudidayakan karena memiliki masa panen yang relatif cepat dan permintaan pasar yang stabil untuk industri kayu olahan.Potensi lain yang terus digali ialah sektor peternakan, terutama ternak kambing dan ayam kampung. Usaha ini umumnya dikelola dalam skala rumah tangga sebagai sumber pendapatan tambahan dan untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani keluarga. Dengan sumber pakan ternak yang melimpah dari hasil sampingan pertanian, sektor ini memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi skala yang lebih besar dan lebih komersial.
Peran Kelembagaan Desa dalam Pembangunan
Pemerintahan Desa Pucungkerep memegang peranan sentral dalam mengarahkan pembangunan dan memberdayakan masyarakat. Melalui alokasi Dana Desa dan sumber pendapatan lainnya, pemerintah desa secara aktif melaksanakan program-program pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas warga, seperti perbaikan jalan usaha tani, pembangunan talud, dan peningkatan kualitas jalan lingkungan. Program-program ini dirancang untuk memperlancar akses ekonomi dan meningkatkan kenyamanan serta keamanan warga.Untuk mendorong kemandirian ekonomi secara lebih terstruktur, desa ini juga telah menginisiasi pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes diharapkan dapat menjadi wadah bagi warga untuk mengembangkan usaha produktif, mengelola potensi desa secara kolektif, dan membuka unit-unit bisnis baru yang relevan dengan kondisi lokal. Misalnya, pengelolaan pasca-panen hasil pertanian, penyediaan sarana produksi pertanian (saprodi), atau bahkan merintis unit usaha di sektor jasa. Keberadaan BUMDes menjadi harapan untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi desa secara berkelanjutan.
Penutup
Desa Pucungkerep, Kecamatan Kaliwiro, adalah contoh nyata sebuah desa yang berhasil memetakan dan mengkapitalisasi potensi utamanya. Dengan menjadikan agribisnis durian dan salak sebagai lokomotif ekonomi, didukung oleh diversifikasi pertanian yang cerdas serta peran aktif pemerintah desa, Pucungkerep menunjukkan vitalitasnya sebagai desa yang produktif dan berdaya saing. Tantangan di masa depan ialah bagaimana meningkatkan nilai tambah dari hasil panen melalui inovasi pengolahan, memperluas jaringan pemasaran, dan memperkuat kapasitas BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi modern. Dengan fondasi yang telah ada, Desa Pucungkerep berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakatnya secara paripurna.
